Custom Glitter Text
Banyoe Mili = Air mengalir (sungai) adalah aliran kehendak ALLAH. Kita yang berperahu di atas sungai dan mengikuti alirannya adalah mengikuti kehendak ALLAH. Apapun yang kita lakukan di atas perahu adalah berpengaruh untuk kita tapi tidak merubah aliran air. Aliran air sungai selalu ke bawah bermakna penurunan kuantitas umur dan kekuatan fisik. Aliran sungai ke laut bermakna kematian dan kembali kepada kumpulan spirit atau keharibaanNya. Ikhtiar manusia tidak memberi bekas kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT (Al Hadist). Ikhtiar manusia hanyalah memberi nilai untuk manusia itu sendiri. Pada dasarnya ikhtiar manusia merupakan bagian yang integral dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Wallahua'lam
Sabtu, 12 Maret 2011
Supermoon 19 Maret Picu Bencana Besar?
Sabtu pekan depan, 19 Maret
2011, bulan akan berada dalam jarak terdekatnya
dengan bumi dalam kurun waktu 18 tahun
terakhir--hanya sekitar 221.567 mil atau 356.578
kilometer. Fenomena
mendekatnya bulan ke bumi itu disebut 'lunar
perigee'. Tapi ada juga astrolog yang menyebutnya
'supermoon'.
Di sejumlah media
terkemuka internasional,
isu supermoon kini
mengemuka. Apalagi, fenomena itu dikait-kaitkan dengan ancaman
sejumlah bencana seperti gelombang pasang, letusan gunung berapi,
bahkan gempa bumi.
Para penganut teori konspirasi bahkan mengatakan, tsunami Aceh 2004 yang
merenggut lebih dari 200
ribu nyawa terjadi dua minggu sebelum
supermoon Januari 2005. Begitu juga dengan bencana
angin siklon Tracy yang menyapu Darwin Australia di tahun 1974.
Benarkah supermoon
akan membawa bencana bagi bumi?
"Kabar menghebohkan
itu tidak ilmiah, ada bumbu-bumbunya.
Supermoon tidak berarti bencana," kata astronom
Lembaga Penerbangan
dan Antariksa Nasional (LAPAN), Thomas Djamaluddin.
Posisi bulan mendekati
bumi, tambah dia, hanya akan berpengaruh pada
efek pasang surut. "Rata-
rata maksimal
tergantung kondisi pantainya."
Dijelaskan Thomas, fenomena lunar perigee bukanlah hal yang istimewa. "Itu hanya posisi reguler. Orbit
benda langit memang ada di jarak terdekat
(perigee) dan terjauh (apogee)," tambah dia.
Namun, Thomas juga mengakui fenomena yang akan terjadi
seminggu lagi itu tak biasa. "Istimewanya,
kebetulan waktunya
dekat dengan bulan purnama," kata Thomas.
Thomas Djamaluddin juga menentang
keras pendapat yang menghubungkan
bencana gempa bumi dan tsunami di Jepang, dengan fenomena lunar perigee atau yang lebih populer dengan sebutan
supermoon.
Secara astronomi,
katanya, tak ada
kaitannya bencana di bumi ini dengan fenomena bulan yang posisinya sangat dekat dengan bumi.
Dijelaskan pada 19 Maret, fenomena lunar
perigee yang memiliki siklus sekitar 27,3 hari
terjadi bersamaan
dengan bulan purnama yang muncul tiap 29
hari.
Selama terjadi lunar perigee dan purnama,
permukaan bulan akan tampak 14 persen lebih
besar dan 30 persen lebih terang dari bulan
purnama.
Pendapat Thomas
senada dengan para astronom lainnya. Pete
Wheeler dari
International Centre for
Radio Astronomy juga membantah anggapan
bahwa supermoon bakal membawa bencana.
"Tak akan ada gempa bumi atau gunung meletus," kata dia seperti
dimuat News.com.au,
Jumat, 4 Maret 2011.
"Kalau memang itu
terjadi, itu sudah
ditakdirkan."
Kata dia, saat itu bumi memang akan mengalami pasang lebih
tinggi dan surut lebih rendah dari biasanya.
"Tak ada yang perlu dikhawatirkan," tambah Wheeler.
Sementara itu, pakar bumi dan planet dari Adelaide University, Dr.
Victor Gostin punya pendapat agak berbeda.
Dia mengatakan, selama ini prediksi cuaca, gempa, gunung meletus,
dan bencana alam
lainnya berdasarkan
konfigurasi planet tidak pernah akurat sepenuhnya. Namun,
menurut dia
dimungkinkan ada suatu korelasi antara gempa
bumi berskala besar di dekat khatulistiwa dan
kondisi bulan.
"Analoginya seperti pasang surut air laut,
pergerakan bumi akibat gravitasi bulan bisa
memicu gempa
bumi."
Wallahu'alam...hanya Allah yang Maha kuasa dan Maha Mengetahui atas apa-apa yang ada di langit dan bumi.
(dari berbagai sumber, ilustrasi gambar : om Google)
No Response to "Supermoon 19 Maret Picu Bencana Besar?"
Leave A Reply