Custom Glitter Text
Banyoe Mili = Air mengalir (sungai) adalah aliran kehendak ALLAH. Kita yang berperahu di atas sungai dan mengikuti alirannya adalah mengikuti kehendak ALLAH. Apapun yang kita lakukan di atas perahu adalah berpengaruh untuk kita tapi tidak merubah aliran air. Aliran air sungai selalu ke bawah bermakna penurunan kuantitas umur dan kekuatan fisik. Aliran sungai ke laut bermakna kematian dan kembali kepada kumpulan spirit atau keharibaanNya. Ikhtiar manusia tidak memberi bekas kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT (Al Hadist). Ikhtiar manusia hanyalah memberi nilai untuk manusia itu sendiri. Pada dasarnya ikhtiar manusia merupakan bagian yang integral dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Wallahua'lam

Sabtu, 01 Januari 2011

Mengintip Syahdunya KehidupanManusia-manusia Shubuh

Posted on 14.18 by Oby_arsyil's blog

Oleh Abu Fajri Kusen Aswaja

Manusia-manusia shubuh..
Siapakah manusia-manusia shubuh
itu..
Apakah kamu tahu siapakah manusia-
manusia shubuh itu..
Mereka adalah laki-laki yang
terbangun di penghujung malam untuk
berdzikir mengingat Robb-nya..
Sebagian diantara mereka juga
merupakan manusia-manusia yang
bercinta dengan sang Kholiq di malam
harinya.
Mereka berjalan menuju satu diantara
rumah-rumah Allah untuk menunaikan
kewajibannya yaitu sholat shubuh
berjamaah di masjid.
Sementara hamba-hamba dunia telah
mulai nampak memburu dunia tanpa
memperdulikan akhiratnya, kiranya
itulah surga baginya.
Beberapa menit sebelum fajar tiba
(gedeblug), mulai terdengar suara-
suara 'aneh' di masjid-masjid
tetangga, ada yang memutar kaset
Muammar sang Qori Internasional. Ada
juga yang membaca do'a bangun tidur
di speaker masjid (nginep di masjid
mas?)
Ada pula yang membaca kalimat-
kalimat thoyyibah, sholawatan, yang
tidak pernah dicontohkan oleh
Rasulullah صلى الله
عليه وسلم .
"Tapi khan ini baik, membangunkan
manusia agar datang ke masjid sholat
shubuh berjamaah."
Baik menurut siapa? Menurut antum,
tidak menurut ana. Yang Menurut ana
baik, belum tentu baik menurut antum.
Yang disangka baik oleh antum dan
ana, belum tentu baik menurut Allah.
Jadi yang jadi tolak ukur baik menurut
siapa ?
Allah telah menjelaskan bahwa jika
kita berselisih tentang sesuatu, maka
kembalikan kepada Allah dan Rasul-
Nya, yaitu Al-Qur'an dan As-Sunnah.
<1>
Dan setelah kita lihat, amalan tersebut
tidak ada tuntunannya dari syari'at
islam.
BaikLah, kita tinggalkan suara-suara
'aneh' yg mengganggu manusia-
manusia malam yg sedang berdzikir,
berdoa, mebaca qur'an atau sebagian
masih meneruskan sholat malamnya
itu. Aku katakan padamu, bersabarlah
akhii, maafkan mereka, sesungguhnya
mereka tidak tahu bahwa perbuatan
mereka itu sungguh mengganggu.
Sesampainya di masjid yang berjarak
5 menit bila ditempuh dengan jalan
kaki dari rumahnya itu, Fajri (bukan
nama sebenarnya) sholat tahiyatul
masjid dahulu, sambil menunggu fajar
tiba (srodot, gejret), dia membaca
kalamullah TANPA memakai microfon.
Dia ingin amalnya ikhlas, dan tidak
mengganggu saudaranya yang sedang
beribadah di rumah-rumah mereka.
Asholaatu khoirum minannaum..

Adzanpun berkumandang, Dia
berharap setiap makhluk yang
mendengar suara adzannya, akan
menjadi saksi baginya kelak pada hari
kiamat. <2>
Sembari menunggu jama'ah , Fajri
mengerjakan sholat sunnah qobliyah
fajar/shubuh. <3>
Tahukah Anda, berapa jumlah jamaah
yang hadir? Lima, empat, tiga, dua,
(countdown) ya dua orang!
Ternyata JALAN KE SURGA ITU SANGAT
SEPI!,
Dan tahukah Anda siapakah kedua
manusia shubuh itu, Fajri dan
temannya, Sobri.
Apakah Anda mengira mereka adalah
seorang lelaki tua yang baru bertobat
di akhir-akhir hayatnya, setelah
masa-masa mudanya dihabiskan
dengan berburu dunia dan lupa
akhirat, dia baru berhenti setelah
tulangnya tidak sekuat dulu, dan
akhirat baru menjadi pilihan akhirnya.
Bukan akhii wa uhktii fillah, kedua
sahabat kita Fajri dan Sobri adalah
pemuda-pemuda yang nafsu dan
hasratnya terhadap dunia masih
tinggi, namun iman mereka
mencegahnya dari meninggalkan
kewajiban-kewajibannya selaku
hamba Allah, di saat pemuda-pemuda
yang seumuran dengannya menghiasi
masa mudanya dengan menjalin
hubungan haram berupa pacaran, main
gitar, nongkrong di tempat-tempat
hiburan, buruk aqidahnya, dan
aktifitas-aktifitas yang sia-sia bahkan
maksiat..
Kedua manusia shubuh ini menjawab
panggilan Robb-nya, sholat shubuh
berjamaah.
Syaikh Abdurrazaq berkisah tentang
salah seorang syaikh yang pernah
shalat di mesjid sebuah kampung yang
terkenal dengan keberadaan sebagian
para penuntut ilmu yang masyhur
dengan keilmuan mereka. Seusai
shalat syaikh tersebut menjumpai
salah seorang jamaah shalat yang
sudah berusia lanjut dan bertanya
kepadanya tentang perihal para
penuntut ilmu yang terkenal yang
berasal dari kampung tersebut. Namun
apa kata orang tua itu: “Mereka bukan
penuntut ilmu, mereka sering
meninggalkan shalat berjamaah
terutama shalat shubuh ”. Serentak
syaikh kaget dengan jawaban
tersebut.
Syaikh Abdurrazaq mengatakan –
setelah menyampaikan kisah ini-:
“ Seanda’inya para penuntut ilmu yang
tidak shalat shubuh berjamaah itu
ditanya tentang keutamaan shalat
shubuh berjamaah, maka mungkin
mereka akan mendatangjkan puluhan
dalil yang menjelaskan akan hal itu.
Namun walaupun hal ini tidak
menjadikan mereka bisa shalat shubuh
secara berjamaah. Adapun orang tua
yang awam itu jika ditanya dalil
tentang keutamaan shalat shubuh
secara berjamaah mungkin saja dia
tidak tahu sama sekali. Namun
ketidaktahuannya ini tidaklah
mencegah dia untuk shalat shubuh
berjamaah ”.
Apakah belum sampai kepadamu sabda
Rasul tercinta, tentang Keutamaan
Shalat Subuh Berjamaah....
Abu Hurairah berkata: Aku mendengar
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
تَفْضُلُ صَلَاةُ الْجَمِيعِ
صَلَاةَ أَحَدِكُمْ وَحْدَهُ
بِخَمْسٍ وَعِشْرِينَ جُزْءًا,
وَتَجْتَمِعُ مَلَائِكَةُ
اللَّيْلِ وَمَلَائِكَةُ
النَّهَارِ فِي صَلَاةِ الْفَجْرِ.
ثُمَّ يَقُولُ أَبُو هُرَيْرَةَ:
فَاقْرَءُوا إِنْ شِئْتُمْ: إِنَّ
قُرْآنَ الْفَجْرِ كَانَ
مَشْهُودًا
“ Shalat berjama’ah lebih utama
dibanding shalatnya salah seorang
dari kalian dengan sendirian dengan
dua puluh lima bagian. Dan para
malaikat malam dan malaikat siang
berkumpul pada shalat fajar (subuh).”
Abu Hurairah kemudian berkata, “Jika
mau silakan baca, “Sesungguhnya
bacaan (shalat) fajar disaksikan (oleh
para malaikat). ” (QS. Al Israa: 78). (HR.
Al-Bukhari no. 137 dan Muslim no.632)
Dari Abu Hurairah dia berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
إِنَّ أَثْقَلَ صَلَاةٍ عَلَى
الْمُنَافِقِينَ صَلَاةُ
الْعِشَاءِ وَصَلَاةُ الْفَجْرِ
وَلَوْ يَعْلَمُونَ مَا فِيهِمَا
لَأَتَوْهُمَا وَلَوْ حَبْوًا
وَلَقَدْ هَمَمْتُ أَنْ آمُرَ
بِالصَّلَاةِ فَتُقَامَ ثُمَّ
آمُرَ رَجُلًا فَيُصَلِّيَ
بِالنَّاسِ ثُمَّ أَنْطَلِقَ مَعِي
بِرِجَالٍ مَعَهُمْ حُزَمٌ مِنْ
حَطَبٍ إِلَى قَوْمٍ لَا
يَشْهَدُونَ الصَّلَاةَ
فَأُحَرِّقَ عَلَيْهِمْ
بُيُوتَهُمْ بِالنَّارِ
“ Shalat yang dirasakan paling berat
bagi orang-orang munafik adalah
shalat isya dan shalat subuh.
Sekiranya mereka mengetahui
keutamaannya, niscaya mereka akan
mendatanginya sekalipun dengan
merangkak. Sungguh aku berkeinginan
untuk menyuruh seseorang sehingga
shalat didirikan, kemudian kusuruh
seseorang mengimami manusia, lalu
aku bersama beberapa orang
membawa kayu bakar mendatangi
suatu kaum yang tidak menghadiri
shalat, lantas aku bakar rumah-rumah
mereka. ” (HR. Al-Bukhari no. 141 dan
Muslim no. 651)
Usman bin Affan berkata: Aku
mendengar Rasulullah shallallahu
‘ alaihi wasallam bersabda:
مَنْ صَلَّى الْعِشَاءَ فِي
جَمَاعَةٍ فَكَأَنَّمَا قَامَ
نِصْفَ اللَّيْلِ وَمَنْ صَلَّى
الصُّبْحَ فِي جَمَاعَةٍ
فَكَأَنَّمَا صَلَّى اللَّيْلَ
كُلَّهُ
“ Barangsiapa yang shalat isya`
berjama’ah maka seolah-olah dia telah
shalat malam selama separuh malam.
Dan barangsiapa yang shalat shubuh
berjamaah maka seolah-olah dia telah
shalat seluruh malamnya. ” (HR. Muslim
no. 656)
Jundab bin Abdillah Al-Qasri berkata:
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam
bersabda:
مَنْ صَلَّى صَلَاةَ الصُّبْحِ
فَهُوَ فِي ذِمَّةِ اللَّهِ فَلَا
يَطْلُبَنَّكُمْ اللَّهُ مِنْ
ذِمَّتِهِ بِشَيْءٍ فَإِنَّهُ مَنْ
يَطْلُبْهُ مِنْ ذِمَّتِهِ
بِشَيْءٍ يُدْرِكْهُ ثُمَّ
يَكُبَّهُ عَلَى وَجْهِهِ فِي
نَارِ جَهَنَّمَ
“ Barangsiapa yang shalat subuh maka
dia berada dalam jaminan Allah. Oleh
karena itu jangan sampai Allah
menuntut sesuatu kepada kalian dari
jaminan-Nya. Karena siapa yang Allah
menuntutnya dengan sesuatu dari
jaminan-Nya, maka Allah pasti akan
menemukannya, dan akan
menelungkupkannya di atas wajahnya
dalam neraka jahannam. ” (HR. Muslim
no. 163)
Footnote:
<1>
“ Hai orang-orang yang beriman,
taatilah Allah dan taatilah Rasul-(Nya),
dan Ulil Amri di antara kamu. Kemudian
jika kamu berlainan pendapat tentang
sesuatu, maka kembalikanlah ia
kepada Allah (Al-Qur ’an) dan Rasul
(Sunnahnya), jika kamu benar-benar
beriman kepada Allah dan hari
kemudian. Yang demikian itu adalah
lebih utama (bagimu) dan lebih baik
akibatnya. (QS. An-Nisa: 59)
<2>
Abu Said Al-Khudri -radhiallahu anhu-
pernah berkata kepada Abdullah bin
Abdirrahman bin Abi Sha ’sha’ah Al-
Anshari:
إِنِّي أَرَاكَ تُحِبُّ الْغَنَمَ
وَالْبَادِيَةَ فَإِذَا كُنْتَ فِي
غَنَمِكَ أَوْ بَادِيَتِكَ
فَأَذَّنْتَ بِالصَّلَاةِ
فَارْفَعْ صَوْتَكَ بِالنِّدَاءِ
فَإِنَّهُ لَا يَسْمَعُ مَدَى
صَوْتِ الْمُؤَذِّنِ جِنٌّ وَلَا
إِنْسٌ وَلَا شَيْءٌ إِلَّا شَهِدَ
لَهُ يَوْمَ الْقِيَامَةِ. قَالَ
أَبُو سَعِيدٍ: سَمِعْتُهُ مِنْ
رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ
عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
“Saya perhatikan kamu sangat
menyukai kambing dan kampung.
Karenanya jika kamu sedang bersama
kambingmu atau sedang berada di
kampungmu lalu kamu
mengumandangkan azan untuk
melaksanakan shalat, maka
tinggikanlah suaramu ketika azan.
Karena sesungguhnya tidaklah suara
muazzin itu didengarkan oleh jin,
manusia, dan yang lainnya melainkan
semuanya akan menjadi saksi baginya
pada hari kiamat. Kemudian Abu Said
berkata, “Saya mendengarkan (hadits)
ini dari Rasulullah shalallahu alaihi wa
alihi wasallam. ” (HR. Al-Bukhari no. 87)
<3>

عن عائشة عن النبي قال )) ركعتا
الفجر خير من الدنيا وما فيها ((.
رواه مسلم. وفي رواية )) لهما أحب إلي
من الدنيا جميعاً ))
Dari ‘Aisyah radhiyallahu ‘anha dari
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam
bersabda : “Dua raka’at Shalat Fajr
lebih baik dari pada dunia dan
seisinya. ” [HR. Muslim] dalam riwayat
lain dengan lafazh : “Sungguh kedua
raka’at tersebut lebih aku cintai
daripada dunia semuanya.”
Makna Kalimat :
Shalat Fajr : yakni Shalat Sunnah
Rawatib Qabliyah Shubuh.
lebih baik dari pada dunia : yakni lebih
baik daripada perhiasan dunia. Ada
juga yang berpendapat maknanya :
lebih baik daripada menginfakkan
harta dunia di jalan Allah. Makna
pertama lebih tepat.

No Response to "Mengintip Syahdunya KehidupanManusia-manusia Shubuh"

Leave A Reply