Custom Glitter Text
Banyoe Mili = Air mengalir (sungai) adalah aliran kehendak ALLAH. Kita yang berperahu di atas sungai dan mengikuti alirannya adalah mengikuti kehendak ALLAH. Apapun yang kita lakukan di atas perahu adalah berpengaruh untuk kita tapi tidak merubah aliran air. Aliran air sungai selalu ke bawah bermakna penurunan kuantitas umur dan kekuatan fisik. Aliran sungai ke laut bermakna kematian dan kembali kepada kumpulan spirit atau keharibaanNya. Ikhtiar manusia tidak memberi bekas kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT (Al Hadist). Ikhtiar manusia hanyalah memberi nilai untuk manusia itu sendiri. Pada dasarnya ikhtiar manusia merupakan bagian yang integral dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Wallahua'lam

Kamis, 03 Februari 2011

Ibuku Tersayang...

Posted on 04.03 by Oby_arsyil's blog


Ibu,,

Aku memang sudah lupa
bagaimana aku bisa tiba
di bumi hijau ini … Aku
hanya mendengar cerita
itu dari Abah..

Kata Abah,,
Ibu telah
mengandungku dengan
susah payah selama 9
bulan lewat beberapa
hari … Ibu selalu
membawaku kemanapun
Ibu pergi, seberat
apapun Aku..
Dulu, Ibu berjalan
sangat hati-hati agar
Ibu dan Aku tidak
terjatuh. Sama halnya,
ketika Ibu melakukan
gerakan sholat, terutama
saat bersujud.. Memang,
Ibu agak sedikit
kesulitan bersujud karena
perut Ibu yang
semakin membucit dan mengeras akibat
kehadiranku di sana..
Tapi, Ibu masih
sempat-sempatnya
berdoa panjang di tengah
kepayahan sujud, untuk
kebaikan Aku di dalam
rahimmu kala itu..

Tak hanya sampai di situ,
setelah tiba masanya Aku
ingin terbebas dari dalam
penjara rahim, mau tidak
mau Ibu harus
mengeluarkanku dari
sana.. Di kala itu, Ibu
mempertaruhkan satu-
satunya nyawa
kehidupan yang Allah
titipkan pada Ibu..
Sungguh sakit
perjuangannya, kata
abah.. Layaknya, berada
antara hidup dan mati..

Ya.. Rasa sakit yang
teramat perih itu
memang satu-satunya
jalan bagiku.. Tanpa itu,
aku tidak akan pernah
sampai di alam ini.. Abah
hampir saja kehilangan
Ibu hanya gara-gara
keinginanku tuk
memberontak keluar dari
dingin dan gelapnya
tempat yang Aku
singgahi dulu.. Akan
tetapi, Ibu tidak marah
kepadaku karna rasa sakit
itu. Justru Ibu tertawa
bahagia saat kali pertama
menggendongku di
pangkuan, layaknya
memeluk bulan purnama
yang diturunkan oleh
langit untukmu..

Ibu..

Setelah Aku keluar dari
rahimmu,, Engkau pun
mulai mengerahkan
segala daya dan kekuatan
yang ada dalam dirimu
untuk melindungiku di
setiap waktu..
Engkau selalu rela
kelaparan saat Aku
membutuhkan
makanan.. Engkau tidak
akan pernah peduli
betapa sakitnya itu..

Engkau selalu rela dahaga
saat Aku membutuhkan
air minum.. Engkau tidak
akan pernah peduli
betapa beratnya itu..
Engkau selalu rela
terbakar terik matahari
dan membeku karna
hujan saat Aku
membutuhkan
perlindungan.. Engkau
tidak akan pernah peduli
betapa panas dan
dinginnya itu..

Engkau selalu rela terjaga
dalam tidurmu demi
diriku.. Engkau tidak
pernah peduli dengan
besarnya rasa lelahmu
itu..
Bahkan, Engkau pun akan
rela bertelanjang saat Aku
membutuhkan pakaian..
Engkau tidak akan pernah
peduli betapa besar rasa
malumu itu..

Oh, Ibu,,

Engkau rela
mengandungku dengan
susah payah di saat tiada
orang lain yang mau
mengandung siapapun
juga..
Engkau juga telah
menebus keluarnya diriku
dari rahimmu dengan
perihnya kesakitan yang
tidak bisa Aku bayarkan
kembali kepadamu..

Engkau telah memberikan
seluruh cinta dan
perlindunganmu
untukku, yang tidak akan
pernah Engkau berikan
pada siapapun juga..

Memang pantas, jikalau
Allah memberi gelar
syuhada padamu bila
nafasmu terhenti di saat
membebaskanku dari
rahimmu..
Memang pantas, jikalau
syurga itu berada di
telapak kakimu..

Memang pantas, jikalau
Baginda Rasulullah SAW
mengajarkan akhlak
mulia pada umatnya,
untuk mendahulukan
pemberian rasa cinta dan
kasih sayang yang
dimiliki kepada Ibunya,
sebelum kepada
Abahnya..

Ibu,,

Kini Aku mulai beranjak
dewasa..

Maafkan Aku yang
selama ini, sering
mengabaikanmu karena
kesibukanku bersama
teman-teman..

Maafkan Aku yang
selama ini, sering
mengeluarkan perkataan
yang tidak
mengenakkanmu,
bahkan terkesan
membentak atau
memarahimu..

Maafkan Aku yang
selama ini, sering
melupakan besarnya rasa
cintamu padaku.. Tanpa
cinta Ibu dan Abah,
Aku tidak akan pernah
berada di sini..

Ibu,,
Doakan Aku selalu,,
agar kelak Anakmu ini
tumbuh menjadi
Anakmu yang sholeh lagi
berguna, serta mampu
menaikkan derajat
kemuliaan dan
kehormatanmu di mata
orang lain..

Doakan Aku selalu,,
agar kelak di saat Ibu mulai kepayahan
mengurus diri Ibu
sendiri, Aku akan selalu
ada untuk merawat dan
memberikan cinta kasih
sayangnya untuk Ibu..
Layaknya perlakuan
Ibu padaku semasa
Aku kecil dulu..

Walaupun, Aku tahu
bahwa pengabdianku itu
tidaklah sebanding
dengan pengorbanan
yang Kau berikan disaat
mengandung dan
melahirkanku.. tidaklah
sebanding dengan
besarnya cinta dan
perlindungan yang
Engkau berikan padaku di
bumi ini..

"Robbighfirlii wa
liwaalidayya
warhamhumaa kamaa
robbayaa ni shoghiiroo.."
Amiin..

Moga Allah senantiasa
memberikan kasih
sayang, kemuliaan, dan
kehormatanNya
untukmu, Ibu..

Aku Sayang Ibu..

No Response to "Ibuku Tersayang..."

Leave A Reply