Custom Glitter Text
Banyoe Mili = Air mengalir (sungai) adalah aliran kehendak ALLAH. Kita yang berperahu di atas sungai dan mengikuti alirannya adalah mengikuti kehendak ALLAH. Apapun yang kita lakukan di atas perahu adalah berpengaruh untuk kita tapi tidak merubah aliran air. Aliran air sungai selalu ke bawah bermakna penurunan kuantitas umur dan kekuatan fisik. Aliran sungai ke laut bermakna kematian dan kembali kepada kumpulan spirit atau keharibaanNya. Ikhtiar manusia tidak memberi bekas kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT (Al Hadist). Ikhtiar manusia hanyalah memberi nilai untuk manusia itu sendiri. Pada dasarnya ikhtiar manusia merupakan bagian yang integral dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Wallahua'lam
Selasa, 07 Desember 2010
Kalahkan Thailand, Timnas Sempurna !
Rabu, 8 Desember
2010, 00:30 WIB
VIVAnews - Stadion Utama Gelora
Bung Karno Senayan, Jakarta,
Selasa 7 desember 2010
bergemuruh. Bukan karena kilat
yang menyertai hujan. Melainkan
karena teriakan, hentakan, tiupan
terompet setelah striker Indonesia
Bambang Pamungkas menciptakan
gol kedua dari titik penalti ke jala
Thailand.
Gol itu menjadi penentu
kemenangan 2-1 Indonesia atas
Thailand di penyisihan Grup A Piala
AFF 2010. Dua gol tim Merah Putih
diborong Bepe -sapaan Bambang-
dan keduanya dari titik penalti.
Penalti pertama terjadi setelah bek
Thailand, Suttinun Phukhom
menjatuhkan Cristian Gonzales di
kotak penalti.
Berawal dari bola umpan Eka
Ramdani yang membentur tiang
gawang. El Loco Gonzales mencoba
mengejar bola hasil tendangan Eka
Ramdani, namun dijatuhkan di kotak
penalti. Wasit pun menunjuk titik
putih dan Bepe maju sebagai
eksekutor yang baik di menit 81.
Belum selesai kegembiraan tim
Merah Putih atas gol itu, tekanan
kembali dilakukan. Kali ini gantian
Arif Suyono berperan besar dengan
penetrasi dari sisi kanan
pertahanan Thailand. Bola yang
coba dilambungkan pemain Sriwijaya
FC itu membentur tangan pemain tim
Gajah Putih. Penalti!
Pendukung Indonesia yang
memenuhi SUGBK langsung bersorak
kegirangan. Bepe kembali maju
menjadi eksekutor. Dengan tenang
Top Skorer Piala AFF 2002 itu
meletakkan bola di titik putih di
tengah kotak 12 pas. Sedikit gerak
tipu, dan gol!Bepe langsung
disambut gembira sesama rekan-
rekannya di timnas. Kegembiraan itu
bertambah menyatu, setelah ramai-
ramai meneriakkan seruan
'Indonesia..Indonesia' dari tribun
penonton Stadion Utama Gelora
Bung Karno.
Kemenangan 2-1 ini memantapkan
posisi Tim Merah Putih sebagai
juara Grup dengan tiga
kemenangan pemuh dari tiga
pertandingan. Indonesia mengoleksi
nilai 9 dari tiga pertandingan dan
berhak melangkah ke babak
semifinal untuk menghadapi Runner
Up Grup B.
Namun di atas itu semua, Indonesia
berhasil mencatat sejarah baru
dalam buku persepakbolaan
internasional. Yakni menang di
waktu normal atas Thailand.
Kemenangan sempurna di Grup A.
Menyitir pernyataan Menegpora
Andi Mallarangeng. Indonesia luar
biasa, bisa membayar lunas
ditambah bunganya.
Sejarah Lebih Ramah pada
Thailand
Dalam rekam jejak pertemuan
Indonesia kontra Thailand, sejarah
tidak pernah ramah pada tim Merah
Putih. Di ajang Piala AFF, Indonesia
hanya sekali menang atas Thailand.
Saat itu, Merah Putih menang dalam
adu penalti perebutan tempat ketiga
pada 1998.
Sesudah bermain imbang 3-3,
Kurniawan Dwi Yulianto cs akhirnya
menang 5-4. Seluruh pemain
Indonesia bisa melesakkan gol
dalam adu penalti itu. Sedangkan di
kubu Thailand, hanya Anan
Punsanai yang gagal jadi
eksekutor.
Namun bukan kemenangan
Indonesia yang jadi buah bibir di
turnamen AFF 1998. Sebab tim
Merah Putih dan Thailand sama-
sama mencoreng semangat Fair
Play dengan memperagakan
'Sepakbola Gajah' di babak
penyisihan grup. Saat itu, kedua
negara ini tergabung di Grup A dan
sudah pasti lolos ke babak
semifinal.
Namun saat Thailand dan Indonesia
bertemu di pertandingan terakhir
penyisihan grup, keduanya tahu
pemenang laga itu akan menghadapi
tuan rumah Vietnam. Sedangkan
yang kalah akan menghadapi
Singapura. Maka permainan yang
paling mencoreng sejarah
sepakbola nasional Indonesia dan
Thailand pun tercipta,'Sepakbola
gajah'.
Sepanjang pertandingan yang
berlangsung di Thong Nhat
Stadium, Ho Chi Minh City, tidak ada
serangan antar tim. Hanya umpan,
tendangan bertenaga rendah,
membuang bola ke luar lapangan,
dan jatuh terkapar karena
pelanggaran kecil hanya untuk
membuang waktu. Puncak malam
memalukan itu adalah gol bunuh diri
pemain Indonesia Mursyid Effendi
ke jala Thailand di menit 90.
Thailand pun 'menang' dengan skor
3-2 dan menghadapi Vietnam di
babak semifinal.Indonesia yang
'kalah' mengadapi lawan yang
dianggap lebih ringan, Singapura.
Namun betapa sejarah kembali
menampar Indonesia setelah
Singapura pun bisa menang 1-2 di
babak semifinal. Di pertandingan
lain, Thailand juga dipermak
Vietnam 0-3.
Dua tim pecundang, Indonesia dan
Thailand, akhirnya bertemu lagi di
perebutan tempat ketiga yang
berakhir dengan adu penalti.
Namun selepas tahun itu, Indonesia
tak berkutik jika bersua Thailand.
Pertemuan terakhir di Piala AFF
tercatat di semifinal 2008. Tim
Merah Putih kalah dengan agregat
3-1. Di leg 1, Indonesia kalah 0-1
dan di leg 2 kembali kalah 1-2.
Rekor head to head Indonesia vs
Thailand 1-3 jika hasil adu penalti
diikutsertakan. Dengan kata lain,
dari tiga pertemuan, Indonesia tak
pernah menang atas Thailand dalam
waktu normal 90 menit.
Itu semua akhirnya berubah di
tahun 2010 ini. Tim Merah Putih
tidak lagi berisi pemain yang itu-itu
saja. Namun sudah melakukan face
lift -pengangkatan wajah- dengan
menggunakan jasa pelatih asing
asal Austria Alfred Riedl dan
suntikan pemain-pemain muda.
Sebut saja defender Benny
Wahyudi, gelandang lincah
Oktovianus Maniani, Ahmad
Bustomi, tak lupa debutan Cristian
Gonzáles dan Irfan Bachdim. Riedl
yang pernah tercatat sebagai Top
Skorer Liga Austria di tahun 1972
mampu memadukan tenaga muda-
tua untuk kemudian mencetak
timnas yang berpeluang meraih
gelar Piala AFF untuk pertama
kalinya di tahun 2010.
Penyisihan Grup Piala AFF dimulai
dengan menghadapi musuh
bebuyutan, Malaysia. Meski penuh
nada sinis dan ketidakyakinan
berbagai pihak karena singkatnya
waktu persiapan, Indonesia mampu
menang telak 5-1. Belum selesai
sampai di situ, pertandingan kedua
melawan Laos kembali membuat
warga Indonesia berbangga hati.
Bagaimana tidak, Bachdim cs
menang telak setengah lusin gol
tanpa balas alias 6-0!
Pertandingan terakhir
mengembalikan Indonesia ke
hadapan Thailand. Beberapa jam
sebelum pertandingan Kapten
Firman Utina menyatakan 'tidak
akan bermain ngotot'. Keputusan
wajar mengingat laga itu tidak lagi
menentukan posisi tim Merah Putih
yang jadi juara Grup A dan harus
mempersiapkan diri untuk
pertandingan semifinal.
Namun kengototan Indonesia
akhirnya muncul juga ketika
tertinggal di menit 68 lewat gol
cantik bek sayap Suree Sukha.
Tekanan bertubi membuahkan dua
penalti untuk Indonesia di 10 menit
terakhir pertandingan. Sesuatu
yang akhirnya sangat disesalkan
oleh pelatih Thailand Bryan Robson.
"Sejauh yang saya lihat, ofisial
pertandingan tidak terlalu baik
kepada kami di turnamen ini. Di
babak pertama, kami harusnya
mendapat penalti saat Suree Sukha
dilanggar," kata Robson pasca
pertandingan Selasa 7 Desember
2010.
"Sama seperti di pertandingan
sebelumnya (lawan Malaysia) kami
harusnya mendapat dua penalti,
tapi wasit tidak melihatnya. Giliran
pemain Indonesia mendapat
pelanggaran yang sama hari ini,
wasit melihatnya."
Namun dari sisi Indonesia,
kemenangan ini langsung
membuncahkan target baru, juara
Piala AFF. Tak tanggung-tanggung,
target itu dikumandangkan oleh
Menteri Pemuda dan Olahraga Andi
Mallarangeng.
"Kita harapkan semangat
bertanding anak-anak (timnas)
untuk bisa masuk final dan
memenangkan kejuaraan ini. Kami
terharu dan bangga," kata Menpora
yang menyaksikan laga itu bersama
Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono di Istana Tampak Siring,
Bali.
Keinginan Menpora sama dengan
harapan 200 juta lebih rakyat
Indonesia yang sudah haus dengan
gelar di kancah sepakabola.
Keinginan yang di tahun ini
nampaknya tidak terlalu sulit untuk
dicapai. Kepercayaan diri,
semangat, dan skill yang dimiliki
Indonesia berbeda dengan masa
yang lalu.Bukan tidak mungkin di
babak final nanti kumandang
'Indonesia Raya' terdengar
bersamaan dengan Piala AFF yang
diangkat bersamaan oleh tim
berseragam 'Garuda di Dadaku'.
Semoga!
No Response to "Kalahkan Thailand, Timnas Sempurna !"
Leave A Reply