Custom Glitter Text
Banyoe Mili = Air mengalir (sungai) adalah aliran kehendak ALLAH. Kita yang berperahu di atas sungai dan mengikuti alirannya adalah mengikuti kehendak ALLAH. Apapun yang kita lakukan di atas perahu adalah berpengaruh untuk kita tapi tidak merubah aliran air. Aliran air sungai selalu ke bawah bermakna penurunan kuantitas umur dan kekuatan fisik. Aliran sungai ke laut bermakna kematian dan kembali kepada kumpulan spirit atau keharibaanNya. Ikhtiar manusia tidak memberi bekas kepada kekuasaan dan kehendak Allah SWT (Al Hadist). Ikhtiar manusia hanyalah memberi nilai untuk manusia itu sendiri. Pada dasarnya ikhtiar manusia merupakan bagian yang integral dari kehendak dan kekuasaan Allah SWT. Wallahua'lam

Selasa, 14 Desember 2010

Pertamakali, Merah Putih di Puncak Antartika

Posted on 15.04 by Oby_arsyil's blog

» Akhirnya tim
Indonesia Seven Summits
Expedition Mahitala Universitas
Parahyangan (ISSEMU) 2009 – 2012
berhasil mengibarkan bendera
Merah Putih di puncak tertinggi di
Benua Antartika, Puncak Vinson,
Chili. Puncak setinggi 4.892 meter
dari permukaan laut (mdpl) ini
pertama kalinya ditaklukkan warga
negara Indonesia.
Dalam keterangan tertulis yang
diterima VIVAnews.com, berita haru
ini langsung disampaikan Ketua
Pendaki ISSEMU 2009 –2010, Sofyan
Arief Fesa lewat sambungan
langsung via Iridium (telepon
satelit) di Puncak Vinson kepada
rekan-rekan di Sekretariat
Mahitala, Bandung.
Tim sempat mengalami masalah di
beberapa titik.

Mereka sempat
tertahan di Union Glacier selama
satu malam, di Vinson Base Camp
selama tiga malam dan di High Camp
yang setinggi 3.700 mdpl selama
dua malam.
Tim itu terdiri dari Sofyan Arief
Fesa (27), Frans (23), Janatan
Ginting (21), Broery Andrew
Sihombing (21), dan Budi Hartono
Purnomo (51). Mereka mencapai
Puncak Vinson tepat pada tanggal
13 Desember 2010 sekitar pukul
17.07 waktu Chili atau tanggal 14
Desember 2010 sekitar pukul 03.07
dini hari.
Mereka memulai pendakian pada
pukul 13.15 waktu Chile berjalan
dengan perlahan dari High Camp
dengan diliputi suhu minus 30
derajat Celsius. Tim sempat
terhambat cuaca buruk di Union
Glacier selama tiga malam. Dengan
suhu hingga – 28 derajat Celsius,
tim harus bertahan dan tetap
berjalan secara perlahan untuk
menambah elevasi yang lebih tinggi.
Perjalanan dimulai dari Bandara
Soekarno Hatta, Jakarta pada
tanggal 28 November 2009
mengantarkan tim ke Kota Santiago
tempat mereka diterima langsung
Duta Besar Indonesia untuk Chili,
Aloysius Alle Medja beserta para
staf di KBRI Santiago, Chile.
Tim bertolak menuju Antartika pada
3 Desember 2010 waktu Chili atau
15.00 WIB. Tim ditemani dua
pemandu yaitu Hiro Kuraoka
(Jepang) dan Michael Horst
(Kanada). Ditambah seorang
pendaki tamu bernama Kiyomi
Takiguchi (Jepang) yang sudah
pernah mencapai Puncak Everest.
Kemiringan jalur pendakian menuju
Puncak Vinson kira-kira mencapai
40 derajat dan slope mendekati
puncak. Puncak Vinson adalah
satu-satunya gundukan salju kecil
yang paling tinggi di jajaran
Pegunungan Ellsworth, Antartika.
Dari sini tim dapat memandang
seluruh dataran putih Antartika
disertai Bendera Merah Putih yang
menancap tegak terkibar di titik
tertinggi Benua Antartika.
Kegiatan pendakian ini merupakan
rangkaian dari kegiatan ekspedisi
pendakian tujuh gunung tertinggi di
tujuh benua (Seven Summits) yang
dilakukan oleh Tim ISSEMU, yaitu:
Carstensz Pyramid (4.884 mdpl),
Indonesia (Australasia); Kilimanjaro
(5.895 mdpl), Kenya (Afrika); Elbrus
(5.642 mdpl), Rusia (Eropa); Vinson
(4.892 mdpl), Antartica; Aconcagua
(6.962 mdpl), Argentina (Amerika
Selatan); Everest (8.848 mdpl),
Nepal (Asia); dan Denali (6.194
mdpl) Alaska (Amerika Utara).

(vivanews).

No Response to "Pertamakali, Merah Putih di Puncak Antartika"

Leave A Reply