bloggerbie™

Mudah-mudahan tulisan ini menjadi
bahan renungan kita semua.

Hari ini Pak Sabar membahas
mengenai cita-cita para muridnya.

Pak Sabar bertanya, “Anak-anak
kalian pasti punya cita-cita kan?
Sekarang Bapak mau tahu apa sih
cita-cita kalian ?”

“Artis Pak… Pemain bola Pak…
Penyanyi Pak… Pesulap Pak…”
jawab murid-murid Pak Sabar.

Pak Sabar mencoba menenangkan
kelas yang sudah agak gaduh.

“ Sudah-sudah. Sekarang Bapak
mau tanya, ada yang punya cita-cita
jadi polisi tidak ?”

Seluruh kelas terdiam.

“Tidak ada yang mau jadi polisi
ya?” tanya Pak Sabar.

“Huh… Polisi kan gudangnya dosa
Pak gampang disuap…” jawab
seorang muridnya.

Pak Sabar terkejut. Dia kemudian
melanjutkan pertanyaannya lagi,

“ Kalau begitu ada yang mau jadi
hakim tidak?”

“Apa lagi hakim Pak. Gampang
disuap! Pokoknya semua pekerjaan
yang berbau hukum itu gudangnya
dosa …” jawab murid yang lain.

Tentu saja jawaban itu mengejutkan
Pak Sabar.

Pak Sabar mengganti
pertanyaannya dengan profesi lain
yang tidak berkaitan dengan hukum,

“ Ada yang mau jadi pegawai
keuangan tidak?”

“Ah… Itu kan mafia yang sukanya
nyuri uang rakyat Pak. Nggak mau
Pak, Nanti masuk neraka …”

Pak Sabar bersabar. Dia mencoba
mencari pekerjaan yang sekiranya
tidak menimbulkan dosa, “Kalau
pegawai keagamaan?”

“Apalagi pegawai keagamaan,
katanya bekerja di lingkungan
agama malah nyuri uang ibadah
umatnya. ”

“Nah kalau gitu siapa yang mau jadi
presiden?” tanya Pak Sabar.

“Kalau yang kecil kelakuannya kaya
gitu apalagi yang besar Pak…” kali
ini murid-murid Pak Sabar menjawab
serentak.

Pak Sabar tertegun, dia diam
beberapa saat.

Apa ini akibat dari persepsi buruk
anak-anak terhadap aparat? Apa
segitu buruknya citra aparat di mata
anak-anak? Pikir Pak Sabar.

Pak Sabar ingin bertanya apakah
ada yang mau jadi guru, jangan-
jangan …

Tapi…

TET… TET… TET…

Sayang sekali waktunya istirahat!!!
Lanjutkan habis istirahat ya …